Laman

Rabu, 27 Juli 2011

Rakernas BEM SI Membahas 10 Isu Nasional

BEMPOLITEL NEWS – Pembukaan RAKERNAS BEM Seluruh Indonesia & SEMNAS yang bertema “Revitalisasi Gerakan Mahasiswa sebagai Sebuah Kontribusi Nyata Menuju Perubahan dan Perbaikan Indonesia” dibuka pada Senin,25 Juli 2011. Diawali dengan Seminar yang dihadiri beberapa tokoh nasional seperti Chandra Hamzah (Ketua KPK), Prof. Dr. Muhammad Nuh (Menteri Pendidikan Nasional) diwakili oleh staffnya, dan Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. (Rektor UPI). Juga hadir beberapa perwakilan dari fraksi-fraksi partai PKS,PPP,PDI-P dan PD.
Lebih dari 50-an perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia mengikuti rapat kerja nasional (Rakernas) BEM di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/7).
Menurut Ali Mahfud, Ketua Pelaksana Rakernas BEM seluruh Indonesia, dalam Rakernas tersebut para mahasiswa menyoroti 10 isu yang sedang hangat dibicarakan masyarakat, seperti korupsi, pendidikan, dan penanganan hukum.
Ali mengatakan, mahasiswa akan membuat sikap dan gerakan populis pada empat bulan kedepan, dan menilai kinerja pemerintahan, seperti menuntut percepatan pemilu, jika duet Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono sudah tidak sanggup lagi memimpin negara indonesia.(RIZ)

Humanis Lingkungan Rakernas BEM tidak Agendakan Pemakzulan SBY

BANDUNG--MICOM: Isu rencana pemakzulan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang digagas mahasiswa dalam Rakernas BEM seluruh Indonesia di UPI, Kota Bandung, Jawa Barat, semakin jauh dari kenyataan. Panitia acara memastikan sejak awal tidak ada agenda agenda penggulingan SBY.

"Yang ada hanya evaluasi terhadap kinerja pemerintah SBY selama dua tahun terakhir dari sejumlah aspek. Kemudian kami juga akan mengambil sikap atas berbagai persoalan di negara ini. Agenda lainnya lebih bersifat internal kelembagaan BEM," ujar Ketua Panitia Rakernas BEM SI Aby Dzar, Selasa (26/7).

Ia mengatakan ada empat aspek yang menjadi isu utama rakernas yakni kondisi ekonomi, hukum, dan kesehatan, dan pendidikan. Keempat masalah tersebut di dibahas peserta sebelum BEM SI secara resmi mengambil sikap.

"Hasil akhir rakernas kami jelas akan mengeluarkan pernyataan dan kritik kepada pemerintah. Tapi tidak ada recana untuk meminta SBY turun bahkan menyusun aksi penggulingan Presiden," jelasnya.

Mengenai adanya sejumlah peserta dari Jabar dan Jakarta yang diusir oleh panitia, Aby menyatakan panitia memiliki alasan. Mereka dianggap belum terdaftar sebagai anggota BEM SI sehingga tidak dapat menjadi peserta.

Namun ada dugaan, mereka disusir gara gara ngotot meminta ada agenda penggulingan SBY di rakernas. "Terlepas dari isu yang mereka bawa, kami tidak bisa menerima peserta yang belum menjadi bagian dari BEM SI," ucapnya.

Sementara, Wapres BEM UPI Riki Ardiyanto menegaskan BEM SI akan selalu kritis terhadap pemerintah SBY. Karena memang faktanya, banyak persoalan yang gagal diselesaikan oleh SBY.

"BEM SI memberikan rapor merah bagi SBY, kan sah-sah saja. Kritik secara santun diperbolehkan dalam alam demokrasi. Kami mengedepkan gerakan hati nurani ketimbang cara-cara anarkistis," tegasnya. (AX/EM/OL-04)